Malam yang merona,
ketika wajah yang hangat menyapa kegelapan
mendekap,
mengulur sepi dan luka menjadi tawa
senyuman hangat yang menyebar
melekat
disetiap sudut ruang
mengharum bagai rona mawar segar
Memeluknya
menjadikannya indah
menyatukannya dengan jiwa
meskipun rindu tak kunjung menguap
Malam yang merona,
ketika wajah misterius mendekap kenangan
membawanya
menatapku dengan nanar
Wajah yang semakin membuatku melupa
merindu pada ruang yang kusebut doa
berharap pada dimensi bernama asa
mengaminkan pada denyut yang berdegup pada setiap hela
Jika ini yang kau katakan cinta
Menyapanya membuatku sesak
Memendamnya membuatku rintih luka
Jika ini yang kau katakan cinta
Sementara ia bukan lagi hujan
bukan pula angin pembawa pesan
Ia semakin menjelma menjadi rasa yang tak terdefinisikan
Malam yang semakin merona
Yang kalian sebut sebagai cinta
Yang membawa asa
Yang kuaminkan namamu dalam setiap doa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar