안녕하세요...
Apapun yang teLah kau aLami adaLah Tahapan daLam hidupmu.. Berhenti dan terus melangKah adaLah PILIHAN..! Bahagia, Luka, Harapan akan menjadi bagian dari MasaLalu dan Masa depanmu.. TerusLah MelangKah! Jangan Terpuruk! BangkitLah..Sepahit apapun KeNyataan yang Kau hadapi...
aBouT mE
- NymouztLy
- seorang yang sederhana, hidup dalam kesederhanaan dan selalu berbagi kebahagiaan... Senyumlah hari ini!! ^^
Kamis, 19 November 2015
Rinduku
Jika kerinduan lebih bermakna ketika tak terucap
akan kubungkam dengan sepi yang memeluk erat
Jika rindu akan lebih terasa dengan senyap yang menaklukkan kata
akan kupekatkan malamku dan kuheningkan tangisku
Rinduku akan kugenggam, kupeluk, dan menidurkannya bersama malam dan mimpi
akan kurekat dalam semu yang memendar rasa
Karena rinduku,
lebih dalam dari ribuan kata yang terucap
lebih pekat dari kelam
dan lebih senyap dari sepertiga malam
Kamis, 28 Mei 2015
Malam yang merona,
ketika wajah yang hangat menyapa kegelapan
mendekap,
mengulur sepi dan luka menjadi tawa
senyuman hangat yang menyebar
melekat
disetiap sudut ruang
mengharum bagai rona mawar segar
Memeluknya
menjadikannya indah
menyatukannya dengan jiwa
meskipun rindu tak kunjung menguap
Malam yang merona,
ketika wajah misterius mendekap kenangan
membawanya
menatapku dengan nanar
Wajah yang semakin membuatku melupa
merindu pada ruang yang kusebut doa
berharap pada dimensi bernama asa
mengaminkan pada denyut yang berdegup pada setiap hela
Jika ini yang kau katakan cinta
Menyapanya membuatku sesak
Memendamnya membuatku rintih luka
Jika ini yang kau katakan cinta
Sementara ia bukan lagi hujan
bukan pula angin pembawa pesan
Ia semakin menjelma menjadi rasa yang tak terdefinisikan
Malam yang semakin merona
Yang kalian sebut sebagai cinta
Yang membawa asa
Yang kuaminkan namamu dalam setiap doa
ketika wajah yang hangat menyapa kegelapan
mendekap,
mengulur sepi dan luka menjadi tawa
senyuman hangat yang menyebar
melekat
disetiap sudut ruang
mengharum bagai rona mawar segar
Memeluknya
menjadikannya indah
menyatukannya dengan jiwa
meskipun rindu tak kunjung menguap
Malam yang merona,
ketika wajah misterius mendekap kenangan
membawanya
menatapku dengan nanar
Wajah yang semakin membuatku melupa
merindu pada ruang yang kusebut doa
berharap pada dimensi bernama asa
mengaminkan pada denyut yang berdegup pada setiap hela
Jika ini yang kau katakan cinta
Menyapanya membuatku sesak
Memendamnya membuatku rintih luka
Jika ini yang kau katakan cinta
Sementara ia bukan lagi hujan
bukan pula angin pembawa pesan
Ia semakin menjelma menjadi rasa yang tak terdefinisikan
Malam yang semakin merona
Yang kalian sebut sebagai cinta
Yang membawa asa
Yang kuaminkan namamu dalam setiap doa
Kamis, 02 April 2015
Pagiku meresah,,
merengkuh sunyi pada kenangan yang tiba-tiba memeluk erat
kenangan yang tak ingin ku sapa
kenangan yang tak lagi ingin kujumpai
Pagiku meresah,,
ketika hadirmu menatapku dalam senyum
menelisik sepi yang terendam mimpi
menyusuri lorong waktu yang tak berbatas
hatiku berbalik, bergetar dan berkecamuk
rindu itu seakan mengetuk ingin kembali
rasa itu mengetuk lebih keras dari biasanya
sepi itu memeluk lebih dekap dari biasanya
Pagiku meresah
membayang senja yang merambat meraih asa
Pagiku yang meresah
membawa malam yang juga menggelisah
Rabu, 18 Maret 2015
Jawaban pada hati yang sempat merindu
Bagi mereka, rasa itu masih ada,,
Rasa yang megantarku pada kenangan yang buram
Yang pernah menyesatkan rasa pada harapan yang tak kunjung nyata
Bagi mereka, rasa itu masih terselip, bersembunyi pada relung jauh berdasar
Rasa yang membawaku pada khayalan yang rapuh
Yang melemahkanku pada impian yang memudar
Namun, jawaban dari prasangka mereka telah kujawab
pada rasa yang menghilang tak berbekas
pada senyum yang kembali,
senyum yang memudar saat rasa mematikan hati
Tak ada debaran rasa yang pernah menyusup
Tak ada sesak yang menghentak
Tak ada ragu saat menyapa
Tak ada!
Rasa yang dulu pernah ada telah mati
Memudar diterjang waktu
Menghilang terhempas kenangan palsu
Dan kini, bagiku..
Kau kembali menjadi dia yang tersenyum untukku
Kemballi menjadi dia, yang mampu menyapa
Karena kenangan telah terlupa
Rasa yang megantarku pada kenangan yang buram
Yang pernah menyesatkan rasa pada harapan yang tak kunjung nyata
Bagi mereka, rasa itu masih terselip, bersembunyi pada relung jauh berdasar
Rasa yang membawaku pada khayalan yang rapuh
Yang melemahkanku pada impian yang memudar
Namun, jawaban dari prasangka mereka telah kujawab
pada rasa yang menghilang tak berbekas
pada senyum yang kembali,
senyum yang memudar saat rasa mematikan hati
Tak ada debaran rasa yang pernah menyusup
Tak ada sesak yang menghentak
Tak ada ragu saat menyapa
Tak ada!
Rasa yang dulu pernah ada telah mati
Memudar diterjang waktu
Menghilang terhempas kenangan palsu
Dan kini, bagiku..
Kau kembali menjadi dia yang tersenyum untukku
Kemballi menjadi dia, yang mampu menyapa
Karena kenangan telah terlupa
Kamis, 26 Februari 2015
Masihkah?
Lama tak kusapa kau disela mentari yang menyambut
Lama tak kusapa kau diantara mimpi yang hampir terjalin dengan sempurna
Lama tak kusapa kau diantara doa yang selalu kita aminkan
Lama tak kusapa kau melalui degupan dan desiran hangat napasku
Apa kabar dirimu yang kembali asing untukku?
Apa kabar dirimu yang kembali bisu diantara ramainya doa yang pernah kita lantunkan?
Apa kabarnya dirimu? Masihkan rasa itu milikku?
Masihkah rindu itu milikku?
Waktu sejenak membuat terlupa
meski rasa tak pernah lupa untukmu
Jika doa itu masih ada untuk kita
Kutunggu kau untuk menyulam impian dan kembali mengaminkan doa yang pernah terlantun
Engkau sudah bosan?
terlebih aku!
Sudah bosan dengan kata-kata yang bagai sampah setelah lebaran
tak berguna, menumpuk menimbulkan bau busuk! sarang penyakit!
sama,, persis sama dengan kata-katamu yang penuh kebohongan
Kau membuatku takjub
dengan banyaknya korban yang kau rasuki dengan kata busuk itu!
Yah... aku pun memang pernah tertipu,,
tapi tak akan lagi
Tak usah memasang wajah tak bersalah dihadapanku
tak berguna sayang!
aku sudah lelah!
lanjutkan hidupmu,, entah dengan kebusukan itu atau mencoba untuk membersihkannya
saya telah melanjutkan hidupku!
terlebih aku!
Sudah bosan dengan kata-kata yang bagai sampah setelah lebaran
tak berguna, menumpuk menimbulkan bau busuk! sarang penyakit!
sama,, persis sama dengan kata-katamu yang penuh kebohongan
Kau membuatku takjub
dengan banyaknya korban yang kau rasuki dengan kata busuk itu!
Yah... aku pun memang pernah tertipu,,
tapi tak akan lagi
Tak usah memasang wajah tak bersalah dihadapanku
tak berguna sayang!
aku sudah lelah!
lanjutkan hidupmu,, entah dengan kebusukan itu atau mencoba untuk membersihkannya
saya telah melanjutkan hidupku!
Kamis, 01 Januari 2015
Tentang Kamu yang Saat Ini Sering Meleburkan Khayalku
Kisah ini masih tentang dia si pemilik rindu..
Tentang dia yang masih terbilang jauh dari nyata,
Tentang dia yang masih membungkam sepi dan kerinduan pada malam yang semakin dingin..
Kisah ini, masih akan kukabarkan pada angin tahun baru yang menyebar asa..
Menyebar wangi tanah basah yang merindu..
Wangi perindu kenangan yang memeluk tawa..
Tahun ini, masihkah 'kan ku cerita tentangnya yang menyepikan harap.. menelisik sunyi dan menggelitik cinta..
Kata terindah dan terperih ketika rasa itu masih mengambigu.. mengabu dan tak terjamah..
Makassar, 1 Januari 2015
Tentang dia yang masih terbilang jauh dari nyata,
Tentang dia yang masih membungkam sepi dan kerinduan pada malam yang semakin dingin..
Kisah ini, masih akan kukabarkan pada angin tahun baru yang menyebar asa..
Menyebar wangi tanah basah yang merindu..
Wangi perindu kenangan yang memeluk tawa..
Tahun ini, masihkah 'kan ku cerita tentangnya yang menyepikan harap.. menelisik sunyi dan menggelitik cinta..
Kata terindah dan terperih ketika rasa itu masih mengambigu.. mengabu dan tak terjamah..
Makassar, 1 Januari 2015
Langganan:
Postingan (Atom)