Apakah kau sungguh menganggap hatiku hanya tempat persinggahanmu..?
Tempatmu melepas lelah..
Tempatmu memeroleh tawa sesaat lalu pergi tanpa kata..
Apakah hatiku sungguh tak seistimewa hati mereka yang kau jaga?
bahkan tak kau biarkan retak sekalipun..
Apa kau tahu bahwa rinduku yang dulu memuncak telah kuperangi dengan gigih..?
Air mata dan sakit merindu aku tahan meski telah kronis
Apa kau tahu..?
jiwa sepiku terus kuisi dengan harapan yang tak mungkin ada namamu disana, meski sulit!
Apa kau tahu, betapa luka yang kau toreh padaku demi dirinya terlalu sulit untuk kusembuhkan?
Kau tak pernah mau tahu,,
Kau tak pernah mau peduli
Yang kau tahu hanya hatimu yang kau berikan pada mereka
Yang kau tahu, kau sedang dimabuk cinta dengan dahsyatnya, dari mereka yang selalu menyanjungmu
Yang kau tahu, di saat kau lumpuh tanpa cinta.. harapmu kembali padaku begitu memuncak!
Aku tak lagi ingin kau sakiti
Aku
tak lagi ingin terluka
Aku tak lagi ingin merindu pada jiwa yang termabuk cinta palsu
Aku tak lagi ingin mengasihi hati yang tak pernah menyadariku
Maaf, ini Egoku
Ego yang kubangun karena luka yang tak kunjung sembuh
Ego yang kusisipkan pada setiap harapanmu
yang akan aku patahkan demi hati yang tak pernah berarti untukmu
안녕하세요...
Apapun yang teLah kau aLami adaLah Tahapan daLam hidupmu.. Berhenti dan terus melangKah adaLah PILIHAN..! Bahagia, Luka, Harapan akan menjadi bagian dari MasaLalu dan Masa depanmu.. TerusLah MelangKah! Jangan Terpuruk! BangkitLah..Sepahit apapun KeNyataan yang Kau hadapi...
aBouT mE
- NymouztLy
- seorang yang sederhana, hidup dalam kesederhanaan dan selalu berbagi kebahagiaan... Senyumlah hari ini!! ^^
Minggu, 01 Juni 2014
Pergilah!
Keresahan yang membuncah..
Keresahan yang selama ini tak mampu aku bayangkan
Aku tak mampu membendung rasamu..
Aku tak mampu menghapus rindu yang kau simpan
Tapi aku dasar, jurang curam berada di antara kita
terLalu curam, bahkan aku tak mampu untuk sekadar mengira dalamnya
Kuasaku di luar mampuku,
Pergilah!
Sebelum luka itu kembali menjajah
Pergilah!
Sebelum kita berdua semakin tersakiti!
Pergilah!
Aku mohon..
Sebelum luka yang kembali akan kita torehkan
tak mampu tersembuhkan!
Keresahan yang selama ini tak mampu aku bayangkan
Aku tak mampu membendung rasamu..
Aku tak mampu menghapus rindu yang kau simpan
Tapi aku dasar, jurang curam berada di antara kita
terLalu curam, bahkan aku tak mampu untuk sekadar mengira dalamnya
Kuasaku di luar mampuku,
Pergilah!
Sebelum luka itu kembali menjajah
Pergilah!
Sebelum kita berdua semakin tersakiti!
Pergilah!
Aku mohon..
Sebelum luka yang kembali akan kita torehkan
tak mampu tersembuhkan!
Kamis, 10 April 2014
Aku Merindu
Aku merindu
Merindu pada rindu yang tak dapat lagi kurindukan
Merindu rindu yang telah menjadi candu bagi perindu
yang telah lama merindu
Aku hanya merindu
Merajut kerinduan pada malam dan sepi
Merajut kenangan yang renggut oleh rindu perindu
Aku merindu
Merindu pemilik rindu yang menepi di Galaksi rindu
Merindu kenangan rindu yang menghempas pada kerinduan
yang tak dapat kurindu
Aku Merindu
Merindu rinduku yang tak dapat lagi kurindu
Merindu rinduku yang telah memeluk rindu,
pemilik rindu terindu
Merindu pada rindu yang tak dapat lagi kurindukan
Merindu rindu yang telah menjadi candu bagi perindu
yang telah lama merindu
Aku hanya merindu
Merajut kerinduan pada malam dan sepi
Merajut kenangan yang renggut oleh rindu perindu
Aku merindu
Merindu pemilik rindu yang menepi di Galaksi rindu
Merindu kenangan rindu yang menghempas pada kerinduan
yang tak dapat kurindu
Aku Merindu
Merindu rinduku yang tak dapat lagi kurindu
Merindu rinduku yang telah memeluk rindu,
pemilik rindu terindu
Kamis, 03 April 2014
Rinai Kenangan
Rinai hujan sore ini membawa seberkas kenangan
Mengunci ingatan daLam kenyataan yang tak dapat terlupa
Diriku, masih terbungkam
Ketika derai kenangan masih mengadu untuk kembaLi
Rinai hujan sore ini
Membisu daLam setiap jejak
Menari ditengah derai
Tersenyum dalam duka
Dirimu,, dan segaLa kenanganmu teLah tertinggaL
daLam batas masa depan yang tak dapat kau capai
Dirimu dan kenanganmu telah terhapus
Bersama selimut rembulan malam ini
Dirimu,, dan segaLa kenangan teLah menghilang
Seperti rinai hujan yang mengering
Seperti rinai hujan yang hanya sesaat
Seperti itulah dirimu
Mengunci ingatan daLam kenyataan yang tak dapat terlupa
Diriku, masih terbungkam
Ketika derai kenangan masih mengadu untuk kembaLi
Rinai hujan sore ini
Membisu daLam setiap jejak
Menari ditengah derai
Tersenyum dalam duka
Dirimu,, dan segaLa kenanganmu teLah tertinggaL
daLam batas masa depan yang tak dapat kau capai
Dirimu dan kenanganmu telah terhapus
Bersama selimut rembulan malam ini
Dirimu,, dan segaLa kenangan teLah menghilang
Seperti rinai hujan yang mengering
Seperti rinai hujan yang hanya sesaat
Seperti itulah dirimu
Kamis, 27 Maret 2014
Ini hatiku,
Bukan tempat permainan cintamu yang dapat kau madu
Ini hatiku,
Bukan tempat persinggahan ketika lelah dengan hati lain
Bukan tempat persinggahan ketika bosan dengan cinta lama
Bukan tempat peristirahatan hati yang bercabang
Ini hatiku,
Yang masih sangat rapuh setelah kau lukai
Yang masih butuh waktu untuk kembali kau sakiti
Yang kepingannya masih berserakan
Ini hatiku,
Yang tak pernah sungguh-sungguh kau hargai
Yang tak pernah sungguh-sungguh kau cintai
Yang tak pernah sungguh-sungguh termiliki
Ini hatiku,
Hati yang tak mampu kau sembuhkan
Hati yang selalu kau tak acuhkan ketulusannya
Hati yang berharap tak pernah lagi berpaut selamanya
Bukan tempat permainan cintamu yang dapat kau madu
Ini hatiku,
Bukan tempat persinggahan ketika lelah dengan hati lain
Bukan tempat persinggahan ketika bosan dengan cinta lama
Bukan tempat peristirahatan hati yang bercabang
Ini hatiku,
Yang masih sangat rapuh setelah kau lukai
Yang masih butuh waktu untuk kembali kau sakiti
Yang kepingannya masih berserakan
Ini hatiku,
Yang tak pernah sungguh-sungguh kau hargai
Yang tak pernah sungguh-sungguh kau cintai
Yang tak pernah sungguh-sungguh termiliki
Ini hatiku,
Hati yang tak mampu kau sembuhkan
Hati yang selalu kau tak acuhkan ketulusannya
Hati yang berharap tak pernah lagi berpaut selamanya
Kamis, 20 Maret 2014
Kabut itu terkadang masih menyelimuti
Mengawan bagai suram dan sepi yang tak kunjung henti
Kabut itu terkadang masih menyelimuti
Mengaburkan jalanku..
Meragukan langkahku..
Kabut itu masih menggelantung pasrah
Mengharap angin membawanya ke muara hati yang gersang akan penawar rindu
Kabut itu masih betah menjuntaikan seluruh harapannya..
Berharap kasih pada hembusan surya yang mengantarnya untuk terlelap
Berharap rindu pada tanah basah yang merindu hangat
Berharap cinta pada awan sendu yang akan memeluknya erat sebelum terlupa
Kabut itu terkadang masih singgah
pada derai kenangan yang meronta lepas
Melenggang pada setiap bebatuan basah,, daun segar,,
dan aroma sore yang semerbak
Kabut itu terkadang akan menghampiri.. tapi tak akan selamanya//
Mengawan bagai suram dan sepi yang tak kunjung henti
Kabut itu terkadang masih menyelimuti
Mengaburkan jalanku..
Meragukan langkahku..
Kabut itu masih menggelantung pasrah
Mengharap angin membawanya ke muara hati yang gersang akan penawar rindu
Kabut itu masih betah menjuntaikan seluruh harapannya..
Berharap kasih pada hembusan surya yang mengantarnya untuk terlelap
Berharap rindu pada tanah basah yang merindu hangat
Berharap cinta pada awan sendu yang akan memeluknya erat sebelum terlupa
Kabut itu terkadang masih singgah
pada derai kenangan yang meronta lepas
Melenggang pada setiap bebatuan basah,, daun segar,,
dan aroma sore yang semerbak
Kabut itu terkadang akan menghampiri.. tapi tak akan selamanya//
Selasa, 11 Maret 2014
Masih Tentang Dirimu dan Kenanganmu.. Aku dan Masa depanKu
Mimpi ini begitu singkat
Seperti pertemuan rindu kita..
Mimpi ini begitu pekat
Seperti cinta kita..
Terlalu perih jika luka yang hampir mengering itu terus diusik
Terlalu miriskisah perahu cintaku yang kandas ditepian pantai
sebelum menyicip ombak samudra
Ini tak pernah lebih dari sekdar uraian kata yang mengisahkan aku dan dirimu
Tak pernah lebih dari kumpulan kenangan yang masih tertinggal antara aku dan engkau../
Antara masa lalu,, kini,, dan masa depanku
yang tak pernah ada celah bagimu untuk menyusup
Antara harapan dan kenangan yang tak pernah berbaur
dalam sebuah dimensi rasa
Tulisanku ini,
Masih tentang aku dan dirimu
Tentang selipan kenangan yang terkadang masih mencoba merasuki kekinianku
Tentang segenggam doa untuk masa depanku yang akan lebih bahagia tanpamu
karena di saat yang sama,
akupun berdoa tentang mimpi dan rasa yang aku titipkan pada dirinya
yang masih rahasia untukku..
Sabtu, 01 Maret 2014
Batas SabarKu
Lelah..
MUAK!
Sabarku sudah berada diambang Batasya
Pertahananku Runtuh!
Ini bukan lagi soaL Romantisme! Tapi LoyaLitas!
Lupakan!
Pergi!
Hilang!
Jika itu yang Lebih Baik!!
MUAK!
Sabarku sudah berada diambang Batasya
Pertahananku Runtuh!
Ini bukan lagi soaL Romantisme! Tapi LoyaLitas!
Lupakan!
Pergi!
Hilang!
Jika itu yang Lebih Baik!!
Tentang Bahagiamu
Rasa itu terkadang mampir untuk sekedar menyesakkan,,
Rasa itu terkadang hadir
untuk memberi ingatan akan Luka yang belum sembuh benar
Rasa itu begitu daLam mengukir sedih, hingga sepi
Aku tLah melepasmu untuk baHagia dengannya..
Tak dapatkah kau meLepasku,
menyembuhkan perihku yang terasa miris
Lepaskanlah aku dengan lambaian yang tak mampu terangkat
Jika bahagia yang kau inginkan..
Bahagialah dengannya
Kebahagiaan tanpa senyumku..
Kebahagiaan tanpa candaku..
Kebahagiaan tanpa manjaku..
Namun,, Jika kebahagiaan yang saat ini kau pinta
adaLah diriku.. senyumku.. candaku.. dan manjaku
Kebahagiaan itu telah sirna
terbenam seiring terbenamnya senja hari itu
Kebahagiaan itu teLah berLari jauh..
Kebahagiaan itu telah luluh,, tertutupi luka
Luka yang kau toreh dengan hatimu..!
Rasa itu terkadang hadir
untuk memberi ingatan akan Luka yang belum sembuh benar
Rasa itu begitu daLam mengukir sedih, hingga sepi
Aku tLah melepasmu untuk baHagia dengannya..
Tak dapatkah kau meLepasku,
menyembuhkan perihku yang terasa miris
Lepaskanlah aku dengan lambaian yang tak mampu terangkat
Jika bahagia yang kau inginkan..
Bahagialah dengannya
Kebahagiaan tanpa senyumku..
Kebahagiaan tanpa candaku..
Kebahagiaan tanpa manjaku..
Namun,, Jika kebahagiaan yang saat ini kau pinta
adaLah diriku.. senyumku.. candaku.. dan manjaku
Kebahagiaan itu telah sirna
terbenam seiring terbenamnya senja hari itu
Kebahagiaan itu teLah berLari jauh..
Kebahagiaan itu telah luluh,, tertutupi luka
Luka yang kau toreh dengan hatimu..!
Senin, 24 Februari 2014
Doa Sederhana
Peluklah mimpi kita..
Teruskan dalam setiap doa yang akan diaminkan oleh seluruh penghuni semesta..
Tak perlu seikat mawar.. ataupun sebungkus cokelat yang kau persiapkan untuk hariku.. karena bagiku.. bersamamu melalui hari adalah hari kasih sayang..
Perhatian dan ketulusanmu adalah hadiah terbaik yang kau berikan untukku..
Untukmu.. yang sedang menunggu detakan jantung yang berlari..
Untukmu.. yang menunggu ikatan abadi..
Hanya ungkapan kata sederhana ini yang mampu kuberikan..
Untukmu.. hanya untuk seseorang dalam dimensi takdirku..
Dimensi Rindu.. Dimensi Takdir
Konstelasi mimpi dalam Galaksi Cinta
Menepi.. menjauh dari jiwa yang merindu..
Jiwa yang menanti sebuah hati untuk bersanding..
Malam ini,,
Cukupkanlah harapan kita untuk menembus dimensi waktu
Dimensi tempat jiwa-jiwa yang merindu bersanding
Menemukan pemilik hati yang selama ini bukanlah milik mereka
Cukupkan harapan kita untuk menuangkan rasa sepi
yang memenuhi palung hati hingga kosong..
Mengisinya dengan doa hingga tertumpah ruah..
Malaikat senantiasa akan meng"amin"kan setiap rasa
yang kita titipkan pada helaan nafas ketika menyebut namaNya
Malam ini..
Biarlah jiwa-jiwa yang merindu itu memenuhi Galaksi Cinta
Karena rinduku dan rindumu akan menembus dimensi waktu..
Doaku dan Doamu senantiasa menyatu disetiap denyut nadi..
setiap detakan jantung.. sepanjang aliran darah
Galaksi Cinta terlalu sesak,
dipenuhi keluhan jiwa dari perindu pemalas..
Jiwa yang tak mampu mencoba untuk menembus dimensi rindu dan cinta
Untuk menemukan belahann jiwanya
Jiwa yang tak mampu mencuri dimensi waktu
untuk sekedar melepas rasa rindu
kepada seseorang yang belum hadir dalam dimensi takdir
Biarlah jiwa itu terus merana.. terus sepi.. dan terus merindu!
Biarkan jiwa kita bertemu
dalam harapan penuh di dimenci rindu dan cinta..
hingga rindu ini melebur dalam Dimensi Takdir
Menepi.. menjauh dari jiwa yang merindu..
Jiwa yang menanti sebuah hati untuk bersanding..
Malam ini,,
Cukupkanlah harapan kita untuk menembus dimensi waktu
Dimensi tempat jiwa-jiwa yang merindu bersanding
Menemukan pemilik hati yang selama ini bukanlah milik mereka
Cukupkan harapan kita untuk menuangkan rasa sepi
yang memenuhi palung hati hingga kosong..
Mengisinya dengan doa hingga tertumpah ruah..
Malaikat senantiasa akan meng"amin"kan setiap rasa
yang kita titipkan pada helaan nafas ketika menyebut namaNya
Malam ini..
Biarlah jiwa-jiwa yang merindu itu memenuhi Galaksi Cinta
Karena rinduku dan rindumu akan menembus dimensi waktu..
Doaku dan Doamu senantiasa menyatu disetiap denyut nadi..
setiap detakan jantung.. sepanjang aliran darah
Galaksi Cinta terlalu sesak,
dipenuhi keluhan jiwa dari perindu pemalas..
Jiwa yang tak mampu mencoba untuk menembus dimensi rindu dan cinta
Untuk menemukan belahann jiwanya
Jiwa yang tak mampu mencuri dimensi waktu
untuk sekedar melepas rasa rindu
kepada seseorang yang belum hadir dalam dimensi takdir
Biarlah jiwa itu terus merana.. terus sepi.. dan terus merindu!
Biarkan jiwa kita bertemu
dalam harapan penuh di dimenci rindu dan cinta..
hingga rindu ini melebur dalam Dimensi Takdir
Ketika Asa tak Lagi Terasa
Sandarkan bahumu walau sejenak
Pejamkan matamu,, dan rasakan debaran jantung yang selama ini kau tak acuhkan
Peluklah mimpimu..
Lepaskan segala bebanmu
Lepaskan segala gundah yang berkecamuk memenuhi rongga jiwamu..
Biarkan angin membawa segala penyesalan dan kekesalanmu
Rasakan..Rasakan belaian angin menyentuh jiwamu
Belaian asa yang perlahan memanjakanmu.
menggelayut mesara pada setiap senti ragamu..
Rasakan semangat yang selama ini tak lagi kau titipkan pada setiap doamu..
setiap helaan nafasmu.. setiap denyutan nadimu..
Rasakan kembali semilir angin kesejukan
yang membawa sejuta harapan positif untukmu melanjutkan hari
Rasakan aliran tenaga yang kembali membuncah dan memenuhi setiap sudut hati..
Tetaplah tenang..
Biarkan hatimu..jiwamu.. dan ragamu terdamaikan oleh sentuhan lembuh angin
dan hangatnya mentari..
Bahagialah!
Obati semua rasamu..
Hingga malam tak lagi membuatmu terjaga
dan pagi menyambut senyummu
Kamis, 30 Januari 2014
PergiLah..
Tak ada lagi kata yang mampu mewakili kecewaku..
Tak ada lagi kata yang mampu mewakili
betapa tak mampunya diriku untuk mengucap meski sekedar namamu..
Kata maaf sejuta kalipun tak mampu lagi kuterima..
Bahkan tong sampah itu sudah penuh sesak oleh kata maaf yang tak pernah tulus darimu..
Aku tak seSempurna Tuhan yang mampu memaafkan hambaNya
Aku tak seAgung Tuhan yang akan memberi kesempatan berkali-kali, meski terkhianati..
Hatiku bukan tempat permainan katamu
Bukan tempat untuk bersembunyi dari masalahmu
Bukan tempat rehabilitasi hatimu..
Sudah cukup!
Cukup toleransi hati yang kutahan,,
yang kupendam hingga saat ini..
Pergilah!
Pergi ke hati yang dapat meladeni permainan hatimu..
Pergilah ke hati yang mampu mentoleransi segalanya..
Pergilah ke hati yang juga mampu untuk sekedar bermain dan menyakiti..
Hatiku sudah rapuh,
Sangat rapuh,, Bahkan meski hanya untuk sekedar bertahan..
Pergilah..!
Kelak, akan kau temukan akhir dari refleksi hatimu saat ini..!
SepenggaL Waktu
Rasa ini,, mungkin hanya sebuah kenangan atau masa depan yang menerobos kekinianku
Rasa ini mungkin hanya sepenggal waktu yang memaksaku untuk percaya..
Rasa ini,, telah menjadi sepenggal kisah yang tak mampu kuusir.. tak mampu kulepaskan.. dan tak mampu kulupakan..
Bayangannya semakin menggeliyat di pikiranku
merasuk begitu dalam di kalbuku
dan begitu nyata di mimpiku
Bayangnya begitu nyata,,
Degupan jantungnya begitu terasa..
dan suara samar yang semakin menggugah kepenasaranku..
Siapakah dikau?
Begitu banyak penggalan kisah dari masa laluku..
bahkan mimpiku terlalu banyak untuk kuurai..
Apakah kau penggalan masa laluku? atau dirimu bagian dari masa depanku?
Samar.. kau tersenyum
Menatapku lekat,, lalu menggenggam erat tanganku
Masih dalam samar kau seakan bersuara
Memberitahuku tanpa suara
Memberiku petunjuk tanpa kutahu dan kudengar
Masih dalam samar..
Masih dengan senyummu yang terlihat samar dalam bayang itu
Dan masih dengan genggaman yang begitu nyata
Sepenggal waktu yang entah kucuri dari dimensi waktu mana..
Sepenggal waktu yang mungkin kucuri dari segala mimpi masa depanku
Sepenggal waktu yang kupeluk
Sepenggal waktu yang tenang..
Sepenggal waktu denganmu,, dengan bayang tanpa nama,, bayang tanpa suara
Sepenggal waktu bersamamu.. bersama seseorang dari dimensi waktu yang tak terdeteksi
Seseorang.. yang padanya terdapat mimpi untuk nyata
Dan mimpi yang bukan lagi sepenggal waktu,, tetapi selamanya..
Rasa ini mungkin hanya sepenggal waktu yang memaksaku untuk percaya..
Rasa ini,, telah menjadi sepenggal kisah yang tak mampu kuusir.. tak mampu kulepaskan.. dan tak mampu kulupakan..
Bayangannya semakin menggeliyat di pikiranku
merasuk begitu dalam di kalbuku
dan begitu nyata di mimpiku
Bayangnya begitu nyata,,
Degupan jantungnya begitu terasa..
dan suara samar yang semakin menggugah kepenasaranku..
Siapakah dikau?
Begitu banyak penggalan kisah dari masa laluku..
bahkan mimpiku terlalu banyak untuk kuurai..
Apakah kau penggalan masa laluku? atau dirimu bagian dari masa depanku?
Samar.. kau tersenyum
Menatapku lekat,, lalu menggenggam erat tanganku
Masih dalam samar kau seakan bersuara
Memberitahuku tanpa suara
Memberiku petunjuk tanpa kutahu dan kudengar
Masih dalam samar..
Masih dengan senyummu yang terlihat samar dalam bayang itu
Dan masih dengan genggaman yang begitu nyata
Sepenggal waktu yang entah kucuri dari dimensi waktu mana..
Sepenggal waktu yang mungkin kucuri dari segala mimpi masa depanku
Sepenggal waktu yang kupeluk
Sepenggal waktu yang tenang..
Sepenggal waktu denganmu,, dengan bayang tanpa nama,, bayang tanpa suara
Sepenggal waktu bersamamu.. bersama seseorang dari dimensi waktu yang tak terdeteksi
Seseorang.. yang padanya terdapat mimpi untuk nyata
Dan mimpi yang bukan lagi sepenggal waktu,, tetapi selamanya..
Kamis, 23 Januari 2014
Tahukah kau?!
Tahukah engkau,, siapa hati yang kau lukai..
Ketika seorang wanita yang tulus memberikan hatinya padamu..
dan kau balas dengan pengkhinatan?
Tahukah kau.. siapa yang kau sakiti..
Ketika seorang wanita yang setia menunggumu dengan sabar..
tapi kau balas dengan manyandingkan hatinya dengan hati wanita lain??
Tahukah siapa yang kau sakiti..
Ketika seorang wanita yang selalu mengambil beban dipundakmu.. mendukung langkahmu.. dan membuatmu tersenyum..
tetapi kau balas dengan hanya membagikan bebanmu.. menjauhkan langkahmu darinya.. dan membuatnya menangis?
Tahukah kau? Sadarkah kau kepada siapa kau menyakiti??
Tak hanya wanita itu yang kau lukai..
Tetapi juga ibumu..
Ibu yang selama ini merawatmu.. membesarkanmu..
dan mengajarkanmu cara menghargai wanita
Ibumu yang akan kau lukai..
seorang wanita yang dengan hatinya yang tulus membesarkanmu..
yang dengan kesabarannya menjagamu..
yang dengan kedua lengannya menuntunmu
yang dengan senyum dan langkahnya terselip dan terlantun doa hanya untukmu..
Untuk seorang anak yang akan menjadi lelaki gagah..
lelaki yang bertanggung jawab,, dan
lelaki yang akan menghargai kaumnya, seorang wanita//
lelaki yang segenap hatinya yang tulus menyayangi..
memikul tanggung jawab.. kuat menanggung beban.. dan senantiasa menghargai wanita..
Mencintai dengan tulus ibu dari anak-anaknya..
Tak pernahkah kau tahu??
Siapa yang sebenarnya kau sakiti?!!
Ketika seorang wanita yang tulus memberikan hatinya padamu..
dan kau balas dengan pengkhinatan?
Tahukah kau.. siapa yang kau sakiti..
Ketika seorang wanita yang setia menunggumu dengan sabar..
tapi kau balas dengan manyandingkan hatinya dengan hati wanita lain??
Tahukah siapa yang kau sakiti..
Ketika seorang wanita yang selalu mengambil beban dipundakmu.. mendukung langkahmu.. dan membuatmu tersenyum..
tetapi kau balas dengan hanya membagikan bebanmu.. menjauhkan langkahmu darinya.. dan membuatnya menangis?
Tahukah kau? Sadarkah kau kepada siapa kau menyakiti??
Tak hanya wanita itu yang kau lukai..
Tetapi juga ibumu..
Ibu yang selama ini merawatmu.. membesarkanmu..
dan mengajarkanmu cara menghargai wanita
Ibumu yang akan kau lukai..
seorang wanita yang dengan hatinya yang tulus membesarkanmu..
yang dengan kesabarannya menjagamu..
yang dengan kedua lengannya menuntunmu
yang dengan senyum dan langkahnya terselip dan terlantun doa hanya untukmu..
Untuk seorang anak yang akan menjadi lelaki gagah..
lelaki yang bertanggung jawab,, dan
lelaki yang akan menghargai kaumnya, seorang wanita//
lelaki yang segenap hatinya yang tulus menyayangi..
memikul tanggung jawab.. kuat menanggung beban.. dan senantiasa menghargai wanita..
Mencintai dengan tulus ibu dari anak-anaknya..
Tak pernahkah kau tahu??
Siapa yang sebenarnya kau sakiti?!!
Senin, 13 Januari 2014
Dirimu...
Dirimu,, yang pernah menghuni satu ruang di hatiku
Dirimu,, yang pernah mengukir sebuah nama di palung hatiku
Dirimu,, yang mengisi setiap kekosongan hariku
TikamLah rinduku dengan pedang rindumu
Matikanlah cintaku dengan pedang cintamu
HunusLah rasa sayang yang menggela
yut dengan belati sayangmu
Sabarku teLah terkikis waktu yang tak ingin mendengarku
Rinduku yang mengering terhapus hujan semalam suntuk
Sayangku, yang teruntuk padamu hanya mampu kukubur
Karena kusadari..
Tak ada lagi sapaan manis pagi hari
Tak ada lagi pengantar tidur kala malam memanggil
Tak ada lagi nyanyian riang ketika lelah menghampiri
Tersisa,,
Tawaku yang menghilang bergantung
Cintaku yang terkikis tak lagi menjadi candu
kesendirianku.. yang akan menemani jejakku
Luka ini pasti mengering
Rasa itu pasti akan terganti
Dan hatiku pasti akan kembaLi lirih
Tikam.. Matikan. dan Hunuslah.. semua rasa yang semakin menyakitkan
biarLah kesendirian kembaLi merasuk dan mengunci jiwa yang kosong
Hingga waktu kembaLi bersamaku..
Dirimu,, yang pernah mengukir sebuah nama di palung hatiku
Dirimu,, yang mengisi setiap kekosongan hariku
TikamLah rinduku dengan pedang rindumu
Matikanlah cintaku dengan pedang cintamu
HunusLah rasa sayang yang menggela
yut dengan belati sayangmu
Sabarku teLah terkikis waktu yang tak ingin mendengarku
Rinduku yang mengering terhapus hujan semalam suntuk
Sayangku, yang teruntuk padamu hanya mampu kukubur
Karena kusadari..
Tak ada lagi sapaan manis pagi hari
Tak ada lagi pengantar tidur kala malam memanggil
Tak ada lagi nyanyian riang ketika lelah menghampiri
Tersisa,,
Tawaku yang menghilang bergantung
Cintaku yang terkikis tak lagi menjadi candu
kesendirianku.. yang akan menemani jejakku
Luka ini pasti mengering
Rasa itu pasti akan terganti
Dan hatiku pasti akan kembaLi lirih
Tikam.. Matikan. dan Hunuslah.. semua rasa yang semakin menyakitkan
biarLah kesendirian kembaLi merasuk dan mengunci jiwa yang kosong
Hingga waktu kembaLi bersamaku..
Langganan:
Postingan (Atom)